Dua puisi ini kutulis di waktu yang sama, dengan durasi yang sesingkat-singkatnya… Alhamdulillah, ternyata layak dan terpilih dari sekian banyak puisi yang mengalir ke meja redaksi. Renungan yang menjelma sajak, adalah malam sebagai inspirasinya.
Silahkan dibaca ^_^


SERIBU MALAM MENASBIH CINTA

Tahukah  kamu malam  kemuliaan  itu?*

Pada tasbih jengkrik menyahut malam
Rindu mengalungkan pinta tanpa hujat
Merajuk dosa mengarat dalam waktu
Ampun dan  maaf
Beriku keduanya meski bersyarat, Rabbi…


Malam kemuliaan  adalah lebih baik dari seribu malam**

Semalam  menasbih cinta
seribu malam adalah  jenak waktu dalam  ruang milik Mu
ada hamba yang meneguk maaf padanya
ada hamba yang mengukir nista padanya
hamba adalah aku
nista mengemis maaf
pada seribu malam berhijab misteri

Merengkuh malamMu
Menemui dalam dzikir bersuara sunyi
Merapatkan kening pada sajadah hijau
Tasbih menekuk ruku’
Sujud mengulur asa
Cinta,
Adalah Engkau bertahta.

*QS. Al Qadr Ayat 2
**QS Al Qadr Ayat 3


MALAM MENDEKAP DOA


Demi malam apabila menutupi cahaya siang*

Meminang gelap dan sunyi, itulah malam
Oleh mahar sebuah waktu bertahta ijabah
Menggumam patah-patah doa
Dalam tangis tanpa air mata
Dalam senyum bertekekuk harap
Berpasrah penuh yakin.

Demi malam apabila menutupi cahaya siang*

Malam mendengar dalam bisu
Melihat hijab langitnya tersibak doa-doa hamba
Menyeru pada tidur yang melelap
“bangunlah, sungguh Tuhanmu sangat dekat.
Menanti pinta menyedia jawab”

Demi malam apabila menutupi cahaya siang*

Malam dan siang
Adalah kata tangis dan tawa dalam hidup
Menjejak hari agar tak melupa
Bahwa hamba dan doa
Adalah dua yang menyatu
Untuk harap dan takut
Mendekap dalam cintaNya.

            *QS. Al Lail ayat 1